Desember 19, 2009

Arti sebuah kata 'Melayani'


Menjadi pemimpin (ketua, pembina, penasehat, dsb) tidak semua orang dapat melaksanakannya. Namun bagaimana jika anda yang terpilih menjadi pemimpin ditengah kepemudaan? Terlebih gereja. Tentunya berjuta program akan ada dibenak anda yang nantinya akan dijalankan. Tetapi, seiring berjalannya waktu, seluruh program yang sudah dirancang justru tidak berjalan dengan baik, walaupun segala persiapan telah matang. Berbagai kendala sering datang menghampiri, termasuk kendala dari dalam (anggota) itu sendiri.
Pengkoordiniran anggota sering terabaikan hal ini memiliki pengaruh terhadap kesuksesan dari program, termasuk ketidak pedulian anggota atau mereka tidak merasa jika prigram yang dilaksanakan adalah milik mereka.
Bagaimanakah cara yang sekiranya dapat dijalankan, jika kita terpilih menjadi pemimpin dalam satu persekutuan. Tulisan ini coba membahas tekhnik dari para pemimpin untuk dapat menjalankan roda suatu persekutuan dengan baik. Semoga!

> Pahami Jabatan Kepemimpinan.
Ketika kita terpilih menjadi pemimpin dalam satu persekutuan, dalam benak kita sering terlintas bahwa pemimpin adalah pengambil keputusan. Atau pemimpin adalah ujung tombak dari persekutuan itu sendiri. Pemahaman yang seperti ini dapat dimengerti dalam status perusahaan. Tetapi hal ini menjadi sangat terbaik ketika kita menjadi pemimpin dalam persekutuan. Mengapa demikian, mari lihat perbedaan pada dua kelompok tersebut :
1. Pada perusahaan focus pemikiran adalah bisnis, artinya mendapatkan keuntungan, sedangkan pada persekutuan fokusnya adalah ibadah kepada Allah.
2. Pada perusahaan ada waktu-waktu tertentu untuk menerima anggota sesuai dengan kebutuhan perusahaan, sedangkan pada persekutuan penerimaan anggota dapat dilakukan kapan saja.
3. Pada perusahaan kehadiran anggota sangat dituntut dan akan menerima sangsi jika tidak melakukan tugas atau bahkan dikeluarkan, sedangkan pada persekutuan kehadiran anggota sangat diharapkan namun tidak ada sangsi yang dapat dijalankan.
4. Pada perusahaan setiap anggota mendapat sesuatu (gaji) yang jelas dapat dirasakan secara langsung, sedangkan pada persekutuan banyak orang merasa tidak mendapat apa-apa.
5. Dan masih banyak perbedaan lainnya yang secara langsung dapat kita lihat.
Hal ini menjadi titik tolak perbedaan pemahaman bagi seorang pemimpin ditengah-tengah persekutuan. Bagi sebuah persekutuan pemimpin adalah hamba (pembantu) bagi seluruh anggota. Ini adalah penekanan pelayanan, maka sangat tidak baik jika ada pemimpin yang bersikap otoriter terhadap anggota dalam persekutuan. Pemahaman yang baik terhadap kepemimpinan akan membantu setiap pemimpin untuk dapat mengambil langkah dalam menjalankan roda persekutuan.

> Keadaan Masyarakat dan Status Pemuda
Keadaan masyarakat sangat berpengaruh dalam jiwa pemuda. Memahami keadaan masyarakat akan menarik benang merah terhadap memahami pemuda itu sendiri. Salah satu contoh, jika lingkungan kaum muda tersebut adalah universitas / kampus, tentu kaum muda yang ada seorang mahasiswa, hal ini akan membantu pemimpin dalam menentukan waktu untuk berkumpul. Tentunya waktu berkumpul akan disesuaikan dengan waktu luang dari jam kuliah. Bagaimana jika pemimpin memaksa untuk berkumpul pada waktu yang ditentukan, sedangkan para pemuda tersebut masih sibuk dengan kegiatan lain? Tentu saja mereka tidak akan datang, sebab tidak ada sangsi, bahkan ada yang berpendapat “dikeluarkan dari persekutuan pun tidak menjadi masalah”.
Memahami masyarakat juga membantu kita dalam memahami status, watak, pola pikir dan sifat pemuda tersebut ditengah-tengah masyarakat. Misalkan anggota persekutuan anda adalah pemuda yang pengangguran, sedangkan dalam lingkungannya rata-rata pekerja, tentunya kita dapat mengambil pemikiran bahwa ia mengalami beban hidup. Bisa saja memasuki persekutuan adalah bentuk dari pelarian diri terhadap pergumulan hidupnya. Dengan memahami lingkungan, jika juga dibantu untuk membuka komunikasi terhadap anggota, atau sedikit-dikitnya kita telah memahami untuk menggunakan pola berbicara yang bagaimana terhadap anggota.

> Masuk ke dalam kehidupan pemuda.
Untuk dapat masuk ke dalam kehidupan pemuda tidaklah mudah. Ketika kita masuk ke dalam kehidupan mereka, secara otomatis mereka akan menanggapi dengan ekspresi yang berbeda. Curiga, tidak senang, merasa tidak satu level atau lain sebagainya akan diungkapkan oleh setiap anggota walaupun secara tidak langsung. Ini adalah tantangan bagi para pemimpin untuk dapat meyakinkan mereka bahwa anda adalah teman. Sesudah kita masuk dan diterima, mulailah meneliti mengenai hobi, kesukaan, kebiasaan, ketidak senangan sampai kepada emosi anggota. Setelah dapat kita pahami dengan baik, maka kita siap untuk menyusun dan menjalankan program.

> Menyusun program.
a. Visi dan Misi.
Susunlah program dengan bentuk rantai. Artinya jalannya program akan memiliki alur sampai kepada program puncak. Untuk hal ini kita perlu memahami visi dan misi yang nantinya akan disusun menjadi program jangka panjang dan program jangka pendek. Susunlah program terlebih dahulu dari program jangka panjang, lalu susunlah program jangka pendek. Ini adalah tekhnik, sehingga seluruh program akan mengacu kepada program jangka panjang.
Contoh:
Program Utama adalah Bakti Natal dalam bentuk Pemuda membagi hadian kepada seluruh jemaat pada perayaan natal pemuda
Yang dibutuhkan adalah Dana untuk membeli kado yang akan dibagikan.
Program Pendek adalah Tanding Sepak bola antar sekolah maupun antar desa dengan biaya pendaftaran dua ratus ribu per tim, pemenang akan mendapat tropi dan sisa uang pendaftaran menjadi modal dari Bakti Natal.
b. Bottom-Up
Menyusun program jangka pendek tidaklah mudah, sebab program inilah yang akan kita jalani secara continue, sehingga jika program ini tidak berfariasi maka efek sampingnya adalah bosan, malas dan sebagainya. Maka susunlah program dari hobi dan kesukaan anggota. Dengan demikian mereka akan merasa persekutuan tersebut adalah rumah baginya. Usahakanlah agar yang mengusulkan program adalah anggota, sehingga mereka akan lebih bertanggung jawab dalam menjalankan program tersebut.
c. Top-down
Pengurus (pemimpin) harus lebih berusaha agar setiap anggota mendapatkan sesuatu dari setiap menjalankan program. Dalam hal ini bukanlah materi, tetapi lebih kepada ilmu maupun kreatifitas. Program yang akan dijalankan harus diuji terlebih dahulu dengan cara menganalisa. Salah satu contoh adalah dengan menjawab pertanyaan dibawah ini:
• Apa tujuan program?
• Apakah program dibutuhkan oleh anggota?
• Ilmu apa yang akan didapatkan dengan menjalankan program tersebut?
• Apakah program akan menambah wawasan?
• Apakah kreatifitas yang di dapat anggota dari program tersebut?
• Apa efek samping dari menjalankan program tersebut?
• Apakah kemampuan mencukupi?
• Apakah program tersebut menunjang untuk program utama?
• Hasil apa yang nantinya akan didapatkan?
Ini adalah beberapa pertanyaan saja, pertanyaan ini dapat dikembangkan lebih lanjut.
d. Motifasi
Motifasi adalah salah satu kunci keberhasilan dalam menjalankan program. Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu memotivasi setiap anggota untuk aktif dalam mengusahakan agar program berjalan. Maka pemimpin bukan hanya bersifat menerima laporan, tetapi jauh terjun ke dalam dunia program. Artinya memberikan kepedulian terhadap setiap seksi yang bekerja. Ingat, bahwa masing-masing seksi juga memiliki masalah. Masalah yang utama datang dari diri setiap anggota seksi, terutama ada anggota salah satu seksi yang miss communication.
Mulailah memotifasi anggota dengan pertanyaan “bagaimana kabar hari ini?”. Terbukalah terhadap setiap persoalan. Usahakan menunjukkan daya tarik dan penghargaan dari setiap pembicaraan (walaupun pembicaraan yang sepele) terhadap anggota. Berika waktu khusus bagi anggota yang ingin curhat. Ungkapkan rasa bangga terhadap setiap anggota sesuai dengan kelebihan mereka. Adakan kontak tubuh (sentuhan) misalkan, menenangkan seseorang dengan menggunakan kata “sabar” sambil menepuk punggung, mengungkapkan pujian sambil menepuk pundak, ketika berjumpa lakukan sapa dan salam serta jabat tangan.

> Doa
Yang terpenting dari semuanya adalah doa. Giatlah berdoa agar anda tidak jatuh ke dalam kebosanan dan keputusasaan sehingga anda memberikan kesan yang tidak mudah menyerah. Ajaklah anggota persekutuanmu untuk kontak doa, sehingga mereka juga terbeban dalam tanggung jawab untuk menjalankan program. Ingat, semua berasal dari Allah dan akan kembali kepadaNya, maka berserahlah, biarlah kehendak Tuhan yang terjadi.

> Penutup
Ingatlah kita tidak akan berarti tanpa ada anggota, dan usaha kita tidak akan berjalan dengan baik tanpa ada dukungan dari anggota pula. Segala program yang dijalankan bukanlah untuk dirimu sendiri, tetapi untuk kemajuan persekutuan. Semoga tulisan ini dapat membantu kita dalam pelayanan.

" Ecce Ancilla DOMINI Fiat Mihi Secundum Verbum Tuum. . . " (aku ini hanyalah hamba Tuhan, Terjadilah Padaku menurut perkataan mu) sebuah kalimat pengabdian yang bernilai luhur...

SERVIAM . . .(Saya Mau Melayani ! ! !)

Desember 08, 2009



LA LIGHTS Meet The Experts
“TV Program & Entertainment”
Tanggal 29 Oktober 2009 di Universitas Budi Luhur

Speaker..
M. Farhan (Creative Program & Presenter)
Sogi & TJ (Presenter & Entertainer)

M. Farhan

Biografi :

Muhammad Farhan lahir di Bogor, 20 Februari 1970. Ia dikenal sebagai presenter di beberapa televisi swasta. Pria yang terkenal dengan panggilan Farhan ini, juga salah satu penyiar radio swasta di Jakarta, di mana dirinya pernah menjalani duet siaran radio pagi bersama Indy Barends selama beberapa tahun.

Putra Teuku Yazid Hamzah dan Nani Rubiyani itu, menyelesaikan pendidikannya di jurusan ekonomi Universitas Padjadjaran, Bandung pada 1993. Setelah lulus, dirinya kemudian mencoba kemampuannya menjadi penyiar radio Hard Rock FM Jakarta.

Pada Januari 1995, Farhan memulai debut karirnya di stasiun televisi melalui ANTV. Ia kemudian memilih Indosiar dan membuat acara Pesta Indosiar yang saat itu menjadi acara hit. Berikut Farhan berpindah ke TransTV dan menggagas acara Extravaganza dan Lepas Malam. Kini Farhan kembali ke ANTV dengan posisi sebagai kepala penyiaran untuk urusan talkshow. Dari sini Farhan kemudian dikenal sebagai pembawa acara Om Farhan.

Farhan sendiri adalah suami dari Ariyatri, seorang pekerja film. Dari pernikahannya dikaruniai dua orang anak, Muhammad Ridzky Khalid (Ridzky) dan Muhammad Bisma Wibisana (Bisma).

Menurut Farhan ada beberapa step untuk menjadi entertainer, yaitu:
Step 1
- Start with a dream
- Find a right environment
- Get into a group of friends with equal dreams
- Focus

Step 2
- Bule gila experience
- Anyone love to be on tv
- Eveyones loves to see a difference
- Pitch and trial

Step 3
- Creative world is a world of infinity
- Start small, like a step
- Have to start to be great, but doesn’t have to be great to start

Jadi kesimpulannya adalah ATM (Amati Tiru Modifikasi)
Selain itu ada 4 pilar program, yaitu:
1) Management commitment
2) Skillfull tesm
3) Creative writers
4) Great talents


Sogi Indra Duadja





Biografi :

Sogi Indra Duadja yang lahir di Bandung, Jawa Barat, adalah pelawak yang populer sebagai salah satu bintang acara komedi Extravaganza di TransTV. Sebelumnya, Sogi yang sering berakting sebagai pembaca berita itu, pernah menjadi penyiar radio Oz selama tujuh tahun.

Sogi kemudian bekerja sebagai asisten program di MTV, sebelum kemudian Ronal mengajaknya audisi untuk program Extravaganza di TransTV.

Sogi pada awalnya sangat tidak menyangka bahw dirinya akan bergabung dalam acara extravaganza yang membesarkan namanya sekarang. Menurutnya segala sesuatu itu pasti ada jalannya. Apalagi untuk di dunia entertain, kita harus banyak berusaha dan memiliki banyak link. Saat itu ia sama sekali tidak berfikir untuk mengikuti audisi extravaganza, namun karena ia mengenal Ronal, dan secara terang-terangan Ronal meminta kepada piihak manajemen untuk mengaudisi Sogi, maka sogi terpilihlah menjadi salah satu pemain extravaganza. Selain ia memiliki bakat, ia juga memiliki link. Sehingga bakatnya sangat tersalurkan.


TJ





Biografi:
Bagi sebagian orang tato identik dengan hal-hal negatif dan merugikan, namun nampaknya hal tersebut tak berlaku bagi seorang Ruth Permatasari, perempuan cantik yang melejit lewat acara komedi EXTRAVAGANZA tersebut bahkan memiliki lebih dari satu tato.
"Waktu aku pergi ke Hongkong, aku bikin yang di tangan sebelah kanan, aku bikin semua tatoku di Bangkok, Hongkong dan Bandung," ungkap perempuan 2 Januari 1980 yang akrab dipanggil TJ tersebut. Perempuan yang pernah bekerja di kapal pesiar di Hongkong tersebut, mengakui jika ia paling suka dengan tato bergambar logo zodiak Capricorn.
"Yang aku paling suka bikinan Prancis, karena ini gambar bintangku, Capricorn," tutur TJ yang memiliki tato spesial berupa sebaris kalimat yang ada di dada sebelah kirinya, bertuliskan 'Di sini ada Mama'.
Menurut TJ dalam dunia entertain, bila ada bakat tidak ada link tak seimbang. Ada link tetapi tak ada bakat, tak seimbang. Yang benar adalah ada link dan ada bakat/talent.
Namun, saat ingin mengikuti audisi extravaganza, tj mengalami pengalaman-pengalaman yang tak terlupakan. Ia tidak seperti sogi, yang diberikan waktu khusus. Tj harus rela antri dengan ribuan orang lainnya, hingga akhirnya ia terpilih menjadi salah satu pemain extravaganza.

Desember 03, 2009

contoh CV


DAFTAR RIWAYAT HIDUP

CURICULUM VITAE

A. DATA PRIBADI

Nama : Christophorus Bayu Kurniawan

Tempat / Tanggal Lahir : Surabaya, 10 Juli 1991

Jenis Kelamin : Pria

Status Marital : Lajang, Mahasiswa

Agama : Katholik

Kewarganegaraan : WNI

Alamat : Villa Dago, Kawasan Alam Asri Raya K – 28

Pamulang, Tangerang Selatan, Banten

Nomor Telepon : 08989717422

E-mail : christopher.bayu91@gmail.com

Website : christophorus-bayukurniawan.blogspot.com

B. PENDIDIKAN

1. Formal

1997 – 2003 : SD Katholik “Untung Suropati” 1 Sidoarjo

2003 – 2006 : SMP Katholik “Untung Suropati” Sidoarjo

2006 – 2009 : SMA Negeri 4 Sidoarjo

2009 – …….. : Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Budi Luhur Jakarta

2. Non Formal

2007 – 2009 : Lembaga Pendidikan Komputer “Musticomp” Sidoarjo

C. PENGALAMAN BERORGANISASI

1. Akademis

2005 – 2006 : pengurus OSIS sebagai anggota seksi bidang Pendahuluan Bela Negara

2006 – 2007 : Majelis Permusyawaratan Kelas (MPK) sebagai ketua komisi B, yang mengontrol dan mengawasi kinerja OSIS dan Ekstra Kurikuler di SMA

2007 – 2008 : Pengurus MPK sebagai Sekretaris 1

2. Non Akademis

2003 – 2008 : Koordinator sub seksi Remaja Katholik di bidang Putera – Puteri Altar

2007 – 2008 : Koordinator REKAT se – regio I Keuskupan Surabaya

2008 – 2009 : Koordinator Putera – Puteri Altar se – Regio I Keuskupan Surabaya

2008 – Juni 2009 : Pengurus Dewan Pembina Putera – Puteri Altar Paroki St. Maria Sidoarjo

D. HOBBY DAN KETERTARIKAN

· Berorganisasi

· Traveling

· Membaca

· Browsing Internet

· Fotografi

· Birokrasi

· Public Speaking

E. DESKRIPSI AKTUALISASI DIRI

Saya hanyalah seorang lelaki biasa yang tak cukup puas dengan satu pengalaman, ingin belajar dan terus belajar, sambil mencari dan menambah pengalaman apapun yang ingin saya geluti. Pengalaman berorganisasi menjadi sebuah top of the top dalam minat saya, karena menurut saya, pengalaman inilah yang dapat membentuk ataupun membangun sebuah karakter pribadi, kerja team serta kepemimpinan dalam diri saya.

Pengalaman berorganisasi saya mulai sejak masih duduk di bangku SMP, baik itu di sekolah maupun di gereja. Ketika itu, saya masih kurang percaya diri dan masih ragu akan kemampuan dalam diri saya. Namun, saya tetap memberanikan diri dan terus maju melawan gejolak dan kekurangan diri saya tersebut. Alhasil, setelah melalui sebuah proses Latihan Kepemimpinan, saya pun lolos dan dipercaya untuk mengemban tugas Organisasi sekolah (OSIS) dan Gereja.

Di bangku SMA, saya juga mengikuti sebuah organisasi sekolah, namun di waktu ini saya mencoba pengalaman baru dengan mengemban pada posisi Majelis Permusyawaratan Kelas (MPK) sebuah organisasi yang berada di atas garis OSIS. Meski berbeda garis komando, bersama dengan OSIS saat menyelenggarakan event besar, kami selalu bekerja sama sebagai pelaksana event tersebut. Sebagai contoh, Open Air (Konser Musik), MOS, serta LDKMS. Dengan jujur saya dapat mengatakan bahwa masa SMA inilah yang akhirnya membentuk karakter pribadi saya dalam berorganisasi. Atau dengan kata lain, pengalaman berorganisasi sewaktu saya duduk di bangku SMA sulit untuk saya lupakan dalam benak saya kini.

Seperti halnya organisasi sekolah, di gereja saya juga aktif dalam berbagai kegiatan dan sub – sub organisasinya. Pengalamannya sama seperti organisasi sekolah, bahkan pengalaman yang saya dapat dari sekolah tersebut, saya aplikasikan di bidang ini, hingga saya dipercaya untuk mengemban sebuah posisi dan mengabdi pada gereja (melayani). Memang, dalam organisasi di gereja, saya bisa memetik sebuah pengalaman pengabdian dan sikap melayani. Dan kedua sikap inilah yang kini dapat saya aplikasikan pada organisasi lain. Baik itu di sekolah, maupun di organisasi lain yang saya ikuti.

Dari pengalaman – pengalaman tersebut, saya dapat mengakui kemampuan saya akan pengorganisasian, birokrasi, kerja tim serta semangat siap mengabdi (loyalitas) dan pengorbanan (totalitas), baik itu waktu maupun tenaga. Saya pun menyadari, bahwa masih banyak kelemahan ataupun kekurangan dalam diri saya, namun pepatah yang mengatakan “nobody’s perfect” dan “belajar dari pengalaman” menjadi motivasi dalam diri saya. Dan saya pun siap untuk melakukan apapun tanpa harus takut terjadi kesalahan.

Demikianlah riwayat hidup ini saya buat dengan sesungguhnya, agar dapat dijadikan dasar pertimbangan dan kebijakan.

Jakarta, 3 November 2009

Bayu Kurniawan

NIM. 0971502901

HIDUP INI INDAH....

10 hal dan alasan mengapa hidup itu indah:

1. Bersyukur
Tak ada yang lebih indah daripada kata hidup. Berterima kasihlah bahwa
Allah telah memberikan hidup pada kita. Karena hidup kita bisa menikmati
seluruh alam yang indah tak terperikan ini. Mari jadikan hidup penuh
syukur.

2. Cinta
Hiduplah dengan cinta. Eit, tunggu dulu, jangan terlalu sempit
berpikirnya. Bukan cinta dalam arti memadu asmara lho. Mencintai hidup,
mencintai sesama dan seluruh alam semesta akan membuat hidup kita terasa
lebih hangat dan indah luar biasa. Nggak percaya? Coba deh.

3. Respect
Memberi dan menerima, sudah menjadi hal yang semestinya kita lakukan
dalam
kehidupan. Salah satunya adalah memberikan rasa hormat kita pada orang
lain. Anggaplah orang lain sama pentingnya dengan dirimu. Membuat orang
senang itu menyenangkan, let's get do it.

4. Bahagia
Kata orang bahagia itu relatif sekali, tapi punya tanda minimal, yakni
senyum. Orang yang berbahagia, selalu menunjukkan senyumnya yang paling
manis. Gimana kalau mulai sekarang kita membuat hidup lebih bahagia
dengan
senyum ceria. Bukankah senyum pada saudara adalah ibadah.

5. Forgivenees
Banyak orang yang stres, gara-gara ia tak bisa memaafkan dirinya sendiri
dan orang lain. Hidupnya penuh dengan kemarahan, yang akhirnya membuat
ia tertekan. Padahal jadi seorang pemaaf lebih menyenangkan.

6. Berbagi
Salah satu cara membuat hidup itu tidak sepi adalah dengan berbagi.
Berbagi apa saja, curhat sama teman, berbagi kasih sayang dengan anak
yatim atau yang lainnya. Manusia punya dua kebutuhan yang sangat
mendasar.
Di satu sisi ia senang menerima, tapi di tempat lain, entah di mana, ia
pasti butuh memberi.

7. Kejujuran
Hidup tanpa kejujuran seperti seorang pelayan yang selalu menambal jala
sebelum terjun kelautan. Jujur mampu membuat hidup kita lebih ringan,
tak ada beban untuk menutupi kebohongan yang kita lakukan.

8. Ketulusan
Jika kejujuran membuat hidup kita lebih ringan, ketulusan membuat hidup
kita lebih mantap. Tak ada perbuatan yang sukses jika tidak dikerjakan
dengan ketulusan.

9. Kepekaan
Satu keajaiban yang diberikan Allah pada kita adalah hati. Dengan hati
manusia bisa merasakan sedih dan senang, dengan hati manusia bisa
memilih
kebenaran. Sekarang tinggal bagaimana kita menjaga, hati kita tetap
peka.
Pada kebenaran, pada kemanusiaan dan kebaikan.

10. Kedamaian
Jika semua resep bisa kita lakukan, anugerah paling sempurna dalam hidup
ini akan kita terima. Anugerah itu adalah kedamaian. Damai adalah sebuah
hal yang sangat mahal, tak jarang untuk meriah kedamaian manusia mesti
berperang. Jika kita sudah memilikinya, mari kita jaga.